Salah satu upaya Facebook untuk menangkal konten hoaks dan ujaran kebencian, adalah menghapus akun, laman, dan grup berperilaku provokatif.
Untuk itu, raksasa media sosial asal Amerika Serikat (AS) ini memanfaatkan Coordinated Inauthentic Behavior (CIB) untuk mendeteksi perilaku meresahkan yang melanggar standar komunitas di platform-nya.
Hasilnya, di Indonesia sendiri, Facebook berhasil menghapus 207 laman (page), 800 akun individual, 546 grup yang berkaitan dengan penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan konten meresahkan lainnya.
Tak cuma itu, Facebook juga berhasil menutup 208 akun Instagram dengan tujuan yang sama.
Lantas, berapa lama waktu yang dibutuhkan Facebook untuk menanggulangi masalah ini?
Disampaikan Nathaniel Gleicher, Head of Cybersecurity Policy Facebook, semua tentu kembali lagi ke proses investigasi masalah yang berlangsung di suatu negara.
“Ya, itu kembali lagi ke proses investigasi yang kami lakukan, tergantung situasinya. Ada yang beberapa bulan, beberapa minggu, beberapa hari, dan yang terakhir (Indonesia) kami butuh waktu sekitar enam bulan untuk investigasi,” kata Nathaniel kepada Tekno Liputan6.com dalam wawancara di kantor Facebook Indonesia, Jumat (1/2/2019).
Adapun langkah teknis yang dilakukan saat melakukan investigasi dan take down akun, adalah memanfaatkan tim inti investigasi yang berasal dari sejumlah kalangan seperti ahli investigator, jurnalis, ahli produk Facebook, dan data scientist. Mereka menyelidiki keberadaan akun-akun berperilaku meresahkan.
“Kami juga sudah melakukan CIB di Myanmar dan Filipina, di mana mereka mencari pola dengan menggunakan open source untuk memahami perilaku dari akun yang diselidiki,” jelasnya menambahkan.
Baca Sumber
Komentar
Posting Komentar