Jaringan Teroris JAD yang Ditangkap di Bekasi, Berencana Ledakan Bom Lewat Wifi

Penggerebekkan terduga teroris di Bekasi
Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo

Gridhot.ID - Teror bom kembali terjadi di daerah Bekasi.

Pada Rabu (8/5/2019) Tim Densus 88 Anti Teror berhasil menemukan sebuah bom.

Bom tersebut ditemukan di sebuah toko ponsel bernama Wanky Cell di Jalan Muchtar Tabrani, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Menurut keterangan ketua RT 03 RW 03, Zakaria mengatakan tim densus 88 tiba di lokasi sekitar pukul 17.00 WIB.

Pada saat itu juga mereka langsung menggeledah toko ponsel tersebut saat sedang buka dan dijaga oleh dua orang karyawan.

"Dia (pemilik toko) jualan saya kira satu tahun lebih. Karyawan ada tiga orang. Ini kadang ditempati sama pemiliknya. Dia punya karyawan tiga, cuma yang di dalam hanya dua orang. Dia (karyawan) enggak tahu apa-apa juga," kata Zakaria.

Dia juga melihat tim Densus 88 mengamankan sejumlah barang-barang yang diketahui merupakan bahan peledak.

Dilansir Gridhot.ID dari Kompas.com (9/5/2019), hasil penggeledahan Tim Densus 88 berhasil menemukan pupuk booster lengkeng, HCL dalam botol, serbu putih, dan beberapa cairan dalam botol.

Saat itu juga barang bukti tersebut segera diamankan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuono mengatakan, selain barng bukti diatas Tim Densus 88 juga menemukan dua buah bom pipa besi yang tak dilengkapi switching.

"Serbuk putih dan beberapa cairan dalam botol sedang dalam penanganan puslabfor," kata Argo.

Kembali terjadi, Tim Densus 88 temukan dua bom pipa saat melakukan penggerebekan sebuah toko ponsel di Bekasi.

Selain barang bukti yang ditemukan, polisi juga mengamankan seorang yang bernama Rafli.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto mengatakan, penggeledahan toko ponsel tersebut merupakan pengembangan dari penggerebekan dua terduga teroris di Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi pada hari Minggu lalu.

"Hasil pengembangan yang kemarin (penangkapan teroris) di Jatiasih, pengembangannya sampai pada kios handphone ini. Tadi dilakukan penggeledahan, ditemukan beberapa bahan peledak," ujar Indarto.

Sementara itu, dikutip dari Tribratanews, Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Dr. Dedi Prasetyo, mengatakan bahwa bom pipa yang ditemukan saat menangkap pentolan JAD Bekasi, EY alias Rafli, difungsikan dengan menggunakan jaringan Wifi.

Bom tersebut akan diledakkan di tengah-tengah demostran pada 22 Mei nanti saat pengumuman pemenang Pemilu 2019, Jumat (10/05/2019).

“Menurut keterangan yang bersangkutan apabila nanti terjadi demo dalam jumlah massa yang sangat besar di KPU itu diprediksi oleh dia akan ada jammer (penghalang sinyal handphone) terhadap handphone oleh karenanya handphone tidak bisa digunakan sebagai switching bom ini booster sudah menggunakan wifi.



PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA
Ilustrasi Densus 88

Ya kalau wifi tentu sampai saat ini belum ada jammer,” ungkap Karopenmas Divisi Humas Polri di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).

Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, penggunaan booster pada bom pipa tersebut agar bisa mengendalikan dari radius 200 meter.

Selain itu, lanjutnya, bom rakitan EY juga dilengkapi router sebagai penguat sinyal sehingga bisa memiliki radius hingga 500 meter.

“Tambah lagi penguatnya dia bisa sampai satu kilo (kilometer),” jelas mantan Wakapolda Kalteng tersebut.(*)

Komentar