Tolong Nenek yang Pingsan, Ia Dipecat Bosnya. Tak Disangka, Nenek Itu Mengubah Hidupnya





 Diceritakan. Rama (nama samaran) bekerja di sebuah perusahaan air minum. Ia tinggal bersama ibunya di sebuah rumah yang cukup tua. Lantaran cedera pinggang ibunya tidak bisa lagi bekerja, hingga akhirnya Rama sendiri yang mencari nafkah untuk keluarga. Untungnya penghasilan yang didapat Rama termasuk lumayan meski pekerjaannya cukup melelahkan.

Suatu ketika, saat Rama akan mengantar air ke sebuah perusahaan, tiba-tiba ponselnya berdering, tapi terputus saat ia mau menjawab panggilan itu.

Rama kemudian melihat layar ponselnya yang ternyata telepon dari seorang pelanggannya yang tinggal sendirian yang pesanannya telah dikirim pagi tadi. Dia mengerutkan kening bingung. Lantaran rumah pelanggannya itu tidak terlalu jauh dari tempatnya saat itu, dia pun mampir sebentar ke rumah pelanggannya itu.

Tak disangka, begitu sampai Rama melihat pelanggannya yang sudah tua itu tergeletak pingsan di depan pintu. Lantaran panik Rama pun segera memanggil ambulans dan menemani nenek pelanggannya tersebut ke rumah sakit. Selanjutnya ia melaporkan ke bosnya tentang situasi yang dihadapinya saat itu.

Sesampainya di rumah sakit, Rama tampak sibuk bolak balik mengurus prosedur untuk si nenek pelanggannya, membayar biaya pertolongan pertama dan semacamnya. Akhirnya nenek itu berhasil diselamatkan.

Nenek pelanggannya itu tidak punya anak dan suaminya pun telah lama meninggal. Hari itu tiba-tiba dia merasa tidak enak badan, dan tidak ada yang bisa membantunya. Saat membuka pintu untuk mencari bantuan, dia pun jatuh lemas di atas lantai, lalu dengan panik menghubungi telepon pertama milik Risa saat memesan air tadi pagi.

Lantaran nenek pelanggannya itu tidak punya sanak family, dan tidak ada yang merawatnya, Rama pun membantunya sampai sembuh. Dia mengajukan izin cuti selama dua minggu untuk merawat si nenek.

Kebetulan saat itu, bosnya Rama menerima telepon dari perusahaan pelanggannya yang langsung memarahi bosnya Rama, mereka komplain dengan pelayanan yang tidak professional dan mengecewakan. Pelanggannya juga mengatakan tidak akan memesan air lagi dari mereka.

Sementara itu, bos Rama berusaha keras menenangkan pelanggannya, namun sang bos sendiri tampaknya juga sangat kesal, gara-gara Rama, dia didamprat pelanggannya. Apalagi saat itu Rama juga mengajukan izin cuti selama dua minggu. Karena emosi, bosnya pun langsung menyuruh Rama untuk cuti seumur hidup alias tidak usah datang lagi!

Rama pun terkejut dan cemas mendengarnya, sementara bosnya tidak mau dengar penjelasannya. Akhirnya Rama terpaksa pulang ke rumah dan menceritakan kepada ibunya.

Untungnya, ibunya sosok orang yang bijak dan kemudian berkata kepadanya, “Kamu benar nak, tidak apa-apa kehilangan pekerjaan, tidak perlu takut akan mati kelaparan selama masih ada sepasang tangan. Memang pinggang ibu masih sakit, tapi masih bisa membuat makanan yang enak, nanti kamu antar ke nenek itu, dan rawat dia baik-baik.”

Dua pekan kemudian, nenek pelanggannya itu akhirnya sembuh dan sudah bisa pulang ke rumah. Nenek itu sebenarnya ingin memberinya banyak uang sebagai tanda terima kasih, tapi Rama menolaknya dengan sopan. Ia hanya mengambil sejumlah uang yang telah ditalanginya.

Nenek itu sangat menyesal sekaligus bersyukur. Menyesal Rama dipecat karenanya dan bersyukur karena Risa telah menyelamatkannya. Sang nenek kemudian menceritakan hal itu kepada media, dengan harapan mereka bisa membantu menceritakan tentang kebaikan Rama, supaya ia bisa segera mendapatkan pekerjaan.

Tak lama kemudian, kabar tentang kebaikan Rama itu pun diliput majalah dan surat kabar. Tempat tinggalnya pun banyak didatangi orang-orang yang memberikan pekerjaan untuknya. Namun hari itu seseorang meneleponnya dan tak pernah diduga oleh Rama.

Orang yang menghubunginya itu ternyata seorang direktur sebuah perusahaan, dia sudah mendengar tentang tindak tanduk Rama, dan menurutnya Rama adalah sosok orang yang bertanggung jawab.

“Saya memiliki toko di bawah bendera perusahaan, yang kebetulan membutuhkan seorang manajer, dan saya percayakan toko itu untuk kamu kelola kalau kamu bersedia, dengan gaji pokok 100 juta. Di lantai atas ada tempat tinggal seluas lebih dari 20 meter persegi, cukup nyaman untuk kamu dan ibumu tinggal.”

Tentu saja, Rama memanfaatkan kesempatan baik itu, dan sekalian ia mengajak nenek itu dan mengakuinya sebagai nenek angkatnya. Di satu sisi bisa berteman dan saling menjaga dengan ibunya. Tidak perlu khawatir akan terjadi sesuatu.


Gambar sekedar ilustrasi
Nah, bagaimana menurut sahabat semua? Bila ada pendapat atau masukan silakan tulis di kolom komentar ya. Jangan lupa berikan like & share juga lalu klik ikuti bila menyukai postingan ini. Terima kasih.

Sumber:

Komentar