Restoran yang sudah bangkrut memberikan pelayanan terakhir dan terbaik untuk seorang pemulung. Jadi, usaha yang lama dirintis ini ingin ditutup dengan sebuah kebaikan yakni memberi makan pemulung.
Suatu hari, ada seorang pemulung yang datang ke sebuah restoran bernama Xiang Cao Can Ding untuk meminta makanan. Sudah beberapa hari dia tidak makan apa-apa sama sekali.
Di restoran tersebut, dia disambut oleh seorang wanita bernama Tianni. Tianni mengatakan pada pemulung tersebut bahwa restoran mereka sudah bangkrut, sehingga tidak mungkin untuk memberikannya makanan.
Pada saat itu, keluarlah Qing yang merupakan pemilik restoran. Saat mengetahui bahwa ada seorang pemulung yang meminta makanan, Qing pun langsung mempersilakannya masuk.
Qing ingat bahwa di dalam kulkas restoran masih ada sedikit bahan makanan. Karena saat itu sudah tidak ada pegawai di dapur mereka, maka Qing dengan dibantu oleh Tianni pun turun tangan untuk memasak.
Qing menganggap pemulung tersebut sebagai tamu terakhir restoran dan dia ingin menutup usahanya dengan kebaikan, sehingga dia pun memberikan yang terbaik. Pemulung tersebut pun kemudian makan dengan lahap.
Sebelum pulang, Qing bahkan membungkuskan makanan untuk dibawa pulang oleh pemulung tersebut.
Setelah itu, barulah terbongkar rahasia sebenarnya. Pemulung tersebut ternyata bermarga Liu. Dia adalah orang kaya yang memiliki perusahaan besar. Pengalamannya hari itu di restoran milik Qing kemudian dia tuliskan di internet. Dia juga memuji makanan Qing yang menurutnya sangat lezat.
Alhasil, saat hari berikutnya Qing dan Tianni datang ke restoran yang sebenarnya sudah tidak beroperasi, mereka mendapati sangat banyak tamu yang ingin makan masakan mereka.
Karena tidak memungkinkan bagi mereka berdua untuk melayani tamu sedemikian banyak, Qing dan Tianni pun meminta waktu dan mempersilakan para tamu tersebut untuk berjalan-jalan dahulu di kebun mereka.
Setelah para tamu tersebut pergi, Qing dan Tianni pun segera memanggil bala bantuan untuk datang membantu mereka mempersiapkan makanan.
Di tempat lain, Liu sedang merencanakan untuk membantu Qing dan Tianni secara diam-diam. Karena tidak mau meninggalkan jejak, Liu pun meminta tolong orang kepercayaannya untuk mengurus semua nya.
Kebaikan sesederhana apapun yang kita lakukan pada orang lain, cepat atau lambat pasti juga akan mendatangkan balasan yang baik bagi kita!
Sumber:
Suatu hari, ada seorang pemulung yang datang ke sebuah restoran bernama Xiang Cao Can Ding untuk meminta makanan. Sudah beberapa hari dia tidak makan apa-apa sama sekali.
Di restoran tersebut, dia disambut oleh seorang wanita bernama Tianni. Tianni mengatakan pada pemulung tersebut bahwa restoran mereka sudah bangkrut, sehingga tidak mungkin untuk memberikannya makanan.
Pada saat itu, keluarlah Qing yang merupakan pemilik restoran. Saat mengetahui bahwa ada seorang pemulung yang meminta makanan, Qing pun langsung mempersilakannya masuk.
Qing ingat bahwa di dalam kulkas restoran masih ada sedikit bahan makanan. Karena saat itu sudah tidak ada pegawai di dapur mereka, maka Qing dengan dibantu oleh Tianni pun turun tangan untuk memasak.
Qing menganggap pemulung tersebut sebagai tamu terakhir restoran dan dia ingin menutup usahanya dengan kebaikan, sehingga dia pun memberikan yang terbaik. Pemulung tersebut pun kemudian makan dengan lahap.
Sebelum pulang, Qing bahkan membungkuskan makanan untuk dibawa pulang oleh pemulung tersebut.
Setelah itu, barulah terbongkar rahasia sebenarnya. Pemulung tersebut ternyata bermarga Liu. Dia adalah orang kaya yang memiliki perusahaan besar. Pengalamannya hari itu di restoran milik Qing kemudian dia tuliskan di internet. Dia juga memuji makanan Qing yang menurutnya sangat lezat.
Alhasil, saat hari berikutnya Qing dan Tianni datang ke restoran yang sebenarnya sudah tidak beroperasi, mereka mendapati sangat banyak tamu yang ingin makan masakan mereka.
Karena tidak memungkinkan bagi mereka berdua untuk melayani tamu sedemikian banyak, Qing dan Tianni pun meminta waktu dan mempersilakan para tamu tersebut untuk berjalan-jalan dahulu di kebun mereka.
Setelah para tamu tersebut pergi, Qing dan Tianni pun segera memanggil bala bantuan untuk datang membantu mereka mempersiapkan makanan.
Di tempat lain, Liu sedang merencanakan untuk membantu Qing dan Tianni secara diam-diam. Karena tidak mau meninggalkan jejak, Liu pun meminta tolong orang kepercayaannya untuk mengurus semua nya.
Kebaikan sesederhana apapun yang kita lakukan pada orang lain, cepat atau lambat pasti juga akan mendatangkan balasan yang baik bagi kita!
Sumber:
Komentar
Posting Komentar