masih saja sering terulang di dalam kehidupan ini, seseorang yang meremehkan dan menilai orang lain berdasarkan penampilannya saja. Kali ini, kisah penuh pelajaran ini terjadi di sebuah bank di Tiongkok.
Dikisahkan, seorang nenek sudah duduk di hadapan teller bank, ketika mengatakan bahwa ia ingin menarik tunai uang sebesar 500 Yuan (sekitar Rp 1 juta), teller dengan suara ketus menyuruh sang nenek untuk mengambilnya di ATM saja, "Kalau uang segitu ambil di ATM saja nek, di belakang nenek masih banyak yang antri."
Sang nenek terdiam kemudian berkata lagi, "kalau begitu ambilkan saja seluruh isi tabunganku in!"
Saat sang teller memeriksa saldo nenek tersebut, ia terbelalak kaget, karena menemukan angka sekitar 200 juta Yuan (Sekitar Rp 400 Miliar). Dengan gagap teller itu sekarang berkata penuh rasa hormat, "Maaf nek, kami tidak punya uang tunai sebanyak itu, untuk pengambilan tunai sebesar itu nenek harus memberitahu dulu sebelumnya agar kami bisa menyiapkan uangnya."
"Kalau begitu berapa batas yang bisa kuambil tunai hari ini?" tanya nenek memastikan.
"300.000 yuan, nek" jawab teller tersebut.
Maka sejumlah itulah yang akhirnya ditarik sang nenek. Jumlahnya jika dirupiahkan sekitar Rp 600 juta. Saat sudah menerima uang tunai tersebut, sang nenek mengambil 500 yuan seperti yang diperlukannya di awal dan kemudian berkata,"sekarang, tolong tabungkan lagi sisa uangku ini! Terima kasih."
Teller di hadapannya seketika pucat pasi dan merasa kikuk. Ia baru sadar nenek di hadapannya sudah 'membalas'nya dengan cara yang membuatnya tak berkutik.
Sahabat kisah ini mengajarkan kita banyak hal. Untuk tidak meremehkan orang lain, untuk tidak bersikap diskriminatif berdasarkan asumsi kita sendiri, dan untuk bersikap profesional pada tugas dan tanggung jawab kita.
Tolonglah orang lain semampu kita tanpa merasa lebih hebat atau bahkan bersikap semena-mena, karena kita tak pernah tahu balasan apa yang menunggu kita.
Sumber :
Dikisahkan, seorang nenek sudah duduk di hadapan teller bank, ketika mengatakan bahwa ia ingin menarik tunai uang sebesar 500 Yuan (sekitar Rp 1 juta), teller dengan suara ketus menyuruh sang nenek untuk mengambilnya di ATM saja, "Kalau uang segitu ambil di ATM saja nek, di belakang nenek masih banyak yang antri."
Sang nenek terdiam kemudian berkata lagi, "kalau begitu ambilkan saja seluruh isi tabunganku in!"
Saat sang teller memeriksa saldo nenek tersebut, ia terbelalak kaget, karena menemukan angka sekitar 200 juta Yuan (Sekitar Rp 400 Miliar). Dengan gagap teller itu sekarang berkata penuh rasa hormat, "Maaf nek, kami tidak punya uang tunai sebanyak itu, untuk pengambilan tunai sebesar itu nenek harus memberitahu dulu sebelumnya agar kami bisa menyiapkan uangnya."
"Kalau begitu berapa batas yang bisa kuambil tunai hari ini?" tanya nenek memastikan.
"300.000 yuan, nek" jawab teller tersebut.
Maka sejumlah itulah yang akhirnya ditarik sang nenek. Jumlahnya jika dirupiahkan sekitar Rp 600 juta. Saat sudah menerima uang tunai tersebut, sang nenek mengambil 500 yuan seperti yang diperlukannya di awal dan kemudian berkata,"sekarang, tolong tabungkan lagi sisa uangku ini! Terima kasih."
Teller di hadapannya seketika pucat pasi dan merasa kikuk. Ia baru sadar nenek di hadapannya sudah 'membalas'nya dengan cara yang membuatnya tak berkutik.
Sahabat kisah ini mengajarkan kita banyak hal. Untuk tidak meremehkan orang lain, untuk tidak bersikap diskriminatif berdasarkan asumsi kita sendiri, dan untuk bersikap profesional pada tugas dan tanggung jawab kita.
Tolonglah orang lain semampu kita tanpa merasa lebih hebat atau bahkan bersikap semena-mena, karena kita tak pernah tahu balasan apa yang menunggu kita.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar