Bocah Putus Sekolah Mengintip Dari Luar Kelas, Tiba-Tiba Dirangkul Polisi. Ternyata Dia



Setiap anak tentunya memiliki cita-cita, untuk berpendidikan tinggi demi tercapainya impian di benak mereka tak terkecuali dengan Dodit. Dia adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga miskin. Ayahnya berhenti bekerja karena kakinya patah, dan mamanya seorang pedagang kecil. Karena kondisi ekonomi yang mendesak itulah, Dodit terpaksa putus sekolah.

Suatu hari karena tidak lagi bisa melanjutkan sekolah karena merasa kangen kembali ke bangku kelas diapun sengaja ke sekolahnya meski hanya bisa melihat teman-temannya dari gerbang sekolah saja. Saat sedang melihat temannya dari jauh, tiba-tiba seorang anak menghampirinya.

“Dodit ayoo kita masuk ke dalam”. Sahut temannya sambil menarik tangan dodit.

“Tapi saya kan sudah tidak lagi bisa lagi bersekolah”. Ucap Dodit sedih.

“Kamu kan tinggal bilang ke mama dan papa kamu untuk menyekolahkan kamu kembali”. Jawab temannya sambil melepas pegangan tangannya.

“Tetap tidak bisa Papaku sedang sakit tidak bisa bekerja, dan ibuku tidak punya cukup uang katanya untuk biaya sekolahku” . Ucap dodit sambil tertunduk.

Setelah itu temannya kemudian berlari masuk ke halaman sekolah. Dan ternyata perbincangan mereka barusan sempat terdengar oleh seorang petugas polisi yang sedang patroli dan berhenti di depan sekolah. Mendengar anak kecil putus sekolah kekurangan biaya, ia pun tergerak hatinya untuk menolong.Saat Dodit kembali berdiri sendirian sang polisi turun dan menghampirinya.

“Apa kamu benar ingin sekolah lagi Nak?”. Tanya polisi tadi kepada Dodit

“Iya Pak kenapa?”. Jawab Dodit pelan

“Kalau begitu ikut saya sekarang yah, aku akan mengantarmu pulang”. Sang polisi sambil mengajak Dodit naik ke mobilnya.

“Pak polisi kamu bukan orang jahat kan?” tanya Dodit polos

“Pastinya bukan dong! Emang kenapa kamu bisa bertanya seperti itu?” tanya Pak. Polisi kembali kepada Dodit

“Karena papa aku ditabrak oleh sekumpulan pria jahat. Kaki ayahku sampai patah dan terpaksa ia tidak bisa bekerja lagi. Aku sudah nulis surat ke kantor polisi tapi tidak ada balasan, aku mau datangi ke kantor polisi tapi tidak menemukan alamatnya!” curhat Dodit. Pak Polisi hanya tersenyum, sambil mengusap kepala anak kecil itu. Akhirnya tibalah Dodit dan Kepala polisi di rumah Dodit.

“Papa ada kepala polisi datang ke rumah!” teriak Dodit

“Siang pak! Tidak usah berdiri pak, tidak usah!” kata kepala polisi yang kasihan melihat kaki ayahnya pincang sebelah

“Tadi di mobil saya mendengar cerita dari Dodit bahwa Anda terkena ulah sekumpulan pria jahat. Jadi maksud saya datang ke sini adalah memberi kartu nama saya, jika nanti sekumpulan pria jahat itu berulah kembali, segera hubungi saya ya!” kata kepala polisi.

“Dan ini ada uang 100 dollar, pakailah untuk biaya uang sekolah Dodit!” tambahnya

“Tidak pak! Saya tidak bisa terima ini kami tidak terbiasa mengatungkan diri pada pertolongan orang lain meski kami hidup kurang berkecukupan Pak, mohon maaf!” kata ayah Dodit.

“Maksud saya, saya hanya meminjamkanmu kok! Kamu balikkan ke aku setelah Dodit lulus sekolah kelak!” kata polisi sambil pamitan pulang.

Dari kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa polisi ini begitu tulus mengasihi sesama. Selain ia bersedia membela kaum yang lebih lemah, ia pun berharap semua anak-anak bisa memiliki masa depan yang cerah.

*** Nah bagaimana jika anda yang menemukan kasus seperti ini, apakah anda juga akan berbuat demikian? Semoga kita senantiasa termasuk orang-orang yang peduli akan sesama.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembaca, kami tunggu kritik dan saran anda pada kolom komentar untuk perbaikan pada artikel-artikel kami berikutnya, jangan lupa klik like and share jika artikel ini bermanfaat salam inspirasi
Sumber: 

Komentar