Pernikahan adalah ikatan suci antara pria dan wanita yang terjalin atas nama cinta. Sejatinya, semakin lama seharusnya jalinan asmara semakin erat terjalin. Tapi pada kenyataannya, banyak pasangan yang memilih berpisah karena merasa tak cocok lagi. Seperti yang dialami sosok wanita dalam kisah berikut.
Seorang wanita bercerita. Sudah sembilan tahun aku menikah dengan mantan suami. Dari hasil pernikahan, kami memiliki anak perempuan berusia tujuh tahun.
Lantaran selalu bertengkar, akhirnya menyebabkan hubunganku dengan suami jadi tidak harmonis, hingga pada akhirnya kami pun sepakat untuk bercerai. Dan setelah bercerai, anak pun menjadi hak asuhku.
Saat proses perceraian, aku dan mantan suamiku membuat kesepakatan, bahwa aku dan putriku ntuk sementara tetap tinggal di rumah sebelum mendapatkan tempat tinggal baru sementara mantan suamiku tinggal di luar dan dia setuju dengan kesepakatan itu.
Sebelum bercerai, aku memang hanya tinggal di rumah merawat anakku. Namun sekarang aku terpaksa harus mencari pekerjaan untuk keperluan sehari-hari aku dan anakku. Aku pun mendapat pekerjaan sebagai sales.
Namun, tanpa diduga-duga, kurang dari dua bulan, mantan suami pulang ke rumah lalu mengatakan bahwa dia akan menikah dan menyuruh kami pindah dalam tempo seminggu. Aku benar-benar tidak menyangka secepat itu dia mau menikah dan tega mengusir kami.
Bukannya tidak mau pindah, aku bilang kepada mantan suamiku untuk membantu mencarikan dulu rumah kontrakan yang sederhana sekalian membayarkan dulu uang sewanya. Nanti setelah gajian akan aku ganti. Tapi dia menolaknya, malah langsung mengusir aku dan anakku.
Lantaran tidak ada lagi tempat bernaung dan tidak tahu harus kemana, aku dan anakku terpaksa ke rumah ibu mertua. Dan untungnya ibu mertua menerima kedatangan kami, dan menyuruh kami untuk sementara tinggal saja di rumahnya. Ibu mertua mengatakan bahwa putranya yang salah dan meminta saya untuk tidak menanggapinya.
Namun, belum dua minggu tinggal di rumah mertua, tiba-tiba mantan suami datang. Begitu ia melihat aku dan anakku di rumah ibunya, ia langsung berkata dengan nada kasar.
Ia meminta uang ke ibunya, katanya mau ganti mobil saat menikah nanti. Akan tetapi ibunya tidak memberinya dengan alasan tidak punya uang.
Mendengar alasan ibunya, ia pun mengatakan kalau mau menjual rumah tua ibunya kemudian menyuruh ibunya pindah untuk tinggal bersamanya. Namun, ibunya tidak setuju dan ia mulai marah-marah di rumah ibunya.
Ia mengatakan bahwa pacarnya sekarang sedang hamil, dan akan segera melahirkan dan bayi yang dikandungnya adalah laki-laki. Jika ibu mertua tidak ingin keluarganya tidak punya keturunan, maka dia akan menyuruh pacarnya untuk menggugurkan anak itu.
Mendengar ancaman sang anak, ibu mertua pun terpaksa menyetujuinya untuk menjual rumahnya. Saat itu, hatiku pun seketika mendingin, ternyata mantan suami telah lama selingkuh.
Sambil menahan air mata, aku pun pergi. Dan tak disangka, ibu mertua menyusulku sambil membawa sekantong makanan dan dimasukkan ke ransel putriku sambil menyuruhku mencari kontrakan.
Aku langsung berpaling dan pergi setelah mendengar kata-katanya. Aku pun lalu menginap sementara di sebuah motel. Saat sedang merapikan barang-barang putriku dan membuka pemberian dari ibu mertua, ternyata selain sejumlah makanan aku melihat sebuah buku tabungan. Ketika aku buka, ada sekitar 500 juta rupiah berikut kartu ATM beserta no PIN nya yang tertulis di atasnya.
Saat itu, aku pun mengerti, ibu mertua sengaja menyerahkan buku tabungan dan ATM ini kepadaku dan aku pun merasakan seberkas kehangatan dalam perkawinan yang gagal ini, dan tak disangka kehangatan ini dari ibu mertuaku. Entah aku harus merasa sedih atau terharu, dan tanpa disadari, air mataku pun mengalir.
Nah, bagaimana menurut sahabat semua? Bila ada pendapat atau masukan silakan tulis di kolom komentar ya. Jangan lupa berikan like & share juga lalu klik ikuti bila menyukai postingan ini. Terima kasih.
Sumber:
Seorang wanita bercerita. Sudah sembilan tahun aku menikah dengan mantan suami. Dari hasil pernikahan, kami memiliki anak perempuan berusia tujuh tahun.
Lantaran selalu bertengkar, akhirnya menyebabkan hubunganku dengan suami jadi tidak harmonis, hingga pada akhirnya kami pun sepakat untuk bercerai. Dan setelah bercerai, anak pun menjadi hak asuhku.
Saat proses perceraian, aku dan mantan suamiku membuat kesepakatan, bahwa aku dan putriku ntuk sementara tetap tinggal di rumah sebelum mendapatkan tempat tinggal baru sementara mantan suamiku tinggal di luar dan dia setuju dengan kesepakatan itu.
Sebelum bercerai, aku memang hanya tinggal di rumah merawat anakku. Namun sekarang aku terpaksa harus mencari pekerjaan untuk keperluan sehari-hari aku dan anakku. Aku pun mendapat pekerjaan sebagai sales.
Namun, tanpa diduga-duga, kurang dari dua bulan, mantan suami pulang ke rumah lalu mengatakan bahwa dia akan menikah dan menyuruh kami pindah dalam tempo seminggu. Aku benar-benar tidak menyangka secepat itu dia mau menikah dan tega mengusir kami.
Bukannya tidak mau pindah, aku bilang kepada mantan suamiku untuk membantu mencarikan dulu rumah kontrakan yang sederhana sekalian membayarkan dulu uang sewanya. Nanti setelah gajian akan aku ganti. Tapi dia menolaknya, malah langsung mengusir aku dan anakku.
Lantaran tidak ada lagi tempat bernaung dan tidak tahu harus kemana, aku dan anakku terpaksa ke rumah ibu mertua. Dan untungnya ibu mertua menerima kedatangan kami, dan menyuruh kami untuk sementara tinggal saja di rumahnya. Ibu mertua mengatakan bahwa putranya yang salah dan meminta saya untuk tidak menanggapinya.
Namun, belum dua minggu tinggal di rumah mertua, tiba-tiba mantan suami datang. Begitu ia melihat aku dan anakku di rumah ibunya, ia langsung berkata dengan nada kasar.
Ia meminta uang ke ibunya, katanya mau ganti mobil saat menikah nanti. Akan tetapi ibunya tidak memberinya dengan alasan tidak punya uang.
Mendengar alasan ibunya, ia pun mengatakan kalau mau menjual rumah tua ibunya kemudian menyuruh ibunya pindah untuk tinggal bersamanya. Namun, ibunya tidak setuju dan ia mulai marah-marah di rumah ibunya.
Ia mengatakan bahwa pacarnya sekarang sedang hamil, dan akan segera melahirkan dan bayi yang dikandungnya adalah laki-laki. Jika ibu mertua tidak ingin keluarganya tidak punya keturunan, maka dia akan menyuruh pacarnya untuk menggugurkan anak itu.
Mendengar ancaman sang anak, ibu mertua pun terpaksa menyetujuinya untuk menjual rumahnya. Saat itu, hatiku pun seketika mendingin, ternyata mantan suami telah lama selingkuh.
Sambil menahan air mata, aku pun pergi. Dan tak disangka, ibu mertua menyusulku sambil membawa sekantong makanan dan dimasukkan ke ransel putriku sambil menyuruhku mencari kontrakan.
Aku langsung berpaling dan pergi setelah mendengar kata-katanya. Aku pun lalu menginap sementara di sebuah motel. Saat sedang merapikan barang-barang putriku dan membuka pemberian dari ibu mertua, ternyata selain sejumlah makanan aku melihat sebuah buku tabungan. Ketika aku buka, ada sekitar 500 juta rupiah berikut kartu ATM beserta no PIN nya yang tertulis di atasnya.
Saat itu, aku pun mengerti, ibu mertua sengaja menyerahkan buku tabungan dan ATM ini kepadaku dan aku pun merasakan seberkas kehangatan dalam perkawinan yang gagal ini, dan tak disangka kehangatan ini dari ibu mertuaku. Entah aku harus merasa sedih atau terharu, dan tanpa disadari, air mataku pun mengalir.
Nah, bagaimana menurut sahabat semua? Bila ada pendapat atau masukan silakan tulis di kolom komentar ya. Jangan lupa berikan like & share juga lalu klik ikuti bila menyukai postingan ini. Terima kasih.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar