Hidup sebatang kara memang bukan hal mudah lagi ketika usia sudah tua sedang tidak memiliki sanak saudara. Sekeliling hanyalah para tetangga yang tidak bisa menemani setiap saat. Mereka hanya sesekali mengunjungi nenek tersebut untuk melihat kondisinya. Nenek Binah adalah seorang wanita renta yang tinggal di desa Kalibatur RT 01/ RW 02 dusun Banaran, kecamatan Kalidawir, Tulungagung, Jawa Timur.
Rumahnya hanyalah gubuk bambu reot berukuran 2x4 meter dengan kondisi bolong-bolong. Kayu penyangga rumahnya sudah lapuk. Bisa dikatakan sangat mepet dan sulit. Dulu ketika masih muda dan sehat ia masih bisa bekerja sebagai buruh tani namun kini umurnya sudah tua sedangkan anak dan suaminya telah meninggal dunia. Karena hidup seorang diri tentu sudah tidak terurus lagi sebab tempat istirahatnya cukup di dipan yang terbuat dari bambu dengan beralaskan plastik.
Itu belum seberapa ternyata tetangga baru tahu jika nenek Binah sering masak air tidak diberi beras. Hal ini dia lakukan karena dia sering tidak memiliki beras sehingga hanya merebus air sampai matang kemudian diminum untuk mengganjal perut kosongnya kemudian berisitirahat atau bekerja.
Betapa menyedihkannya ketika sudah tua renta, tidak mampu bekerja dan tinggal seorang diri ternyata untuk makan saja sulit. Betapa beratnya nasib Nenek Binah. Peringatan bagi kita untuk senantiasa bersyukur, tidak membuang makanan sedang diluar sana masih banyak orang susah makan.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar